DEV Community

Cover image for Memahami Struktur Folder Laravel bagi Pemula
Shofi Setiawan for Riseku

Posted on • Edited on • Originally published at blog.riseku.com

Memahami Struktur Folder Laravel bagi Pemula

Hai, Sobat Risereaders!

Pernahkah kamu merasa bingung dengan struktur folder Laravel yang kompleks? Tenang, setelah kemarin kita berhasil menginstal Laravel.

Sekarang saatnya kita akan mempelajari struktur folder Laravel secara detail dan memahami fungsinya.

Apa Itu Struktur Folder Laravel?

Struktur folder dalam Laravel adalah susunan default file dan direktori yang disusun secara teratur untuk memfasilitasi pengembangan aplikasi web.

Struktur folder Laravel dirancang dengan baik untuk memfasilitasi pengembangan yang terstruktur, pemeliharaan yang mudah, serta peningkatan produktivitas developer.

Dengan demikian, struktur folder Laravel menjadi kerangka penting dalam membangun aplikasi web yang stabil dan mudah dikelola.

Struktur Folder Laravel

  1. app/

    Folder ini merupakan jantung dari aplikasi Laravel. Di sini kita akan menemukan semua kode PHP aplikasi, termasuk:

    Models: Model mewakili data aplikasi dan berinteraksi dengan database. Model Eloquent Laravel menyediakan berbagai fitur untuk mempermudah operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete).

    Controllers: Controller menangani permintaan HTTP dan menghasilkan respon.

    Providers: Provider menyediakan layanan dan fungsionalitas untuk aplikasi. Service Providers dan Event Providers termasuk dalam kategori ini.

    Events: Event memungkinkan komunikasi antar bagian aplikasi. Kita dapat menemukan event yang dipicu dan listeners yang menanganinya di sini.

    Exceptions: Exception menangani kesalahan dan pengecualian yang terjadi di aplikasi. Exception Handlers dan Custom Exceptions dapat ditemukan di sini.

    Console: Command-line tools untuk membantu pengembangan aplikasi. Artisan Commands dan Custom Commands tersedia di sini.

  2. bootstrap/

    Folder ini berisi file bootstrap Laravel, yang memuat framework dan memulai aplikasi. File app.php dan bootstrap.php merupakan file penting di sini.

  3. config/

    Folder ini berisi file konfigurasi untuk berbagai aspek aplikasi, seperti database, cache, routing, dan lainnya.

  4. database/

    Folder ini berisi file database, seperti migration dan seeders. Migration digunakan untuk mengubah struktur database, sedangkan seeders digunakan untuk mengisi database dengan data awal.

  5. public/

    Folder ini berisi file yang dapat diakses publik, seperti gambar, CSS, JavaScript, dan favicon. File index.php yang merupakan entry point aplikasi juga terletak di sini.

  6. resources/

    Folder ini berisi file sumber daya aplikasi, seperti:

    Views: View berisi template Blade untuk tampilan aplikasi.
    Lang: File bahasa untuk aplikasi. Mendukung aplikasi multi-bahasa dengan mudah.
    Assets: File statis seperti gambar, CSS, dan JavaScript. Kita juga dapat menyimpan file SCSS, fonts, dan images di sini.

  7. routes/

    Folder ini berisi file route yang menentukan URL aplikasi dan controller yang menanganinya.

  8. storage/

    Folder ini berisi file yang disimpan aplikasi, seperti log, cache, file yang diunggah, dan session.

  9. tests/

    Folder ini berisi file tes untuk aplikasi, seperti unit tests, feature tests, dan integration tests.

  10. . vendor/

    Folder ini berisi library dan dependency yang digunakan oleh Laravel. Composer mengelola library dan dependency ini.

Kesimpulan

Struktur folder Laravel yang disusun dengan baik membantu dalam pengembangan aplikasi web yang terstruktur dan mudah dikelola.

Memahami struktur ini adalah langkah penting bagi pengembang Laravel pemula untuk belajar framework Laravel.

Dengan memahami peran dan fungsi masing-masing direktori, kita dapat membangun aplikasi web Laravel dengan lebih efisien dan efektif.

Top comments (0)