Pemartisian Disk
Pemartisian disk memungkinkan administrator sistem untuk membagi hard drive menjadi beberapa unit penyimpanan logis, yang disebut partisi. Dengan memisahkan disk menjadi partisi, administrator sistem dapat menggunakan partisi yang berbeda untuk melakukan fungsi yang berbeda.
Misalnya, pemartisian disk diperlukan atau bermanfaat dalam situasi-situasi berikut:
*Batas ruang yang tersedia untuk aplikasi atau pengguna.
*Memisahkan sistem operasi dan file program dari file pengguna.
*Membuat area terpisah untuk penukaran memori.
*Memperbatas penggunaan ruang disk untuk meningkatkan kinerja alat diagnostik dan pencitraan cadangan.
-Skema Pemartisian MBR
Sejak tahun 1982, skema pemartisian Master Boot Record (MBR) telah menentukan bagaimana disk dipartisi pada sistem yang menjalankan firmware BIOS. Skema ini mendukung maksimal empat partisi primer. Pada sistem Linux, dengan menggunakan partisi perluasan dan logis, administrator dapat membuat maksimal 15 partisi. Karena data ukuran partisi disimpan sebagai nilai 32-bit, disk yang dipartisi dengan skema MBR memiliki ukuran disk dan partisi maksimum 2 TiB. Karena disk fisik semakin besar, dan volume berbasis SAN bahkan lebih besar dari itu, batas ukuran disk dan partisi 2 TiB dari skema pemartisian MBR bukan lagi batas teoretis, tetapi masalah dunia nyata yang sering dihadapi oleh administrator sistem di lingkungan produksi. Sebagai hasilnya, skema MBR warisan sedang digantikan oleh GUID Partition Table (GPT) baru untuk pemartisian disk.
-Skema Pemartisian GPT
Untuk sistem yang menjalankan firmware Unified Extensible Firmware Interface (UEFI), GPT adalah standar untuk menyusun tabel partisi pada hard disk fisik. GPT adalah bagian dari standar UEFI dan mengatasi banyak keterbatasan yang diberlakukan oleh skema berbasis MBR yang lama.
Sebuah GPT menyediakan maksimal 128 partisi. Berbeda dengan MBR, yang menggunakan 32 bit untuk menyimpan alamat blok logis dan informasi ukuran, GPT mengalokasikan 64 bit untuk alamat blok logis. Ini memungkinkan GPT untuk menampung partisi dan disk hingga delapan zebibyte (ZiB) atau delapan miliar tebibytes.
Selain mengatasi keterbatasan skema pemartisian MBR, GPT juga menawarkan beberapa fitur dan manfaat tambahan. Sebuah GPT menggunakan identifikasi unik global (GUID) untuk mengidentifikasi setiap disk dan partisi. Berbeda dengan MBR, yang memiliki satu titik kegagalan, sebuah GPT menawarkan keberulangan informasi tabel partisinya. GPT primer berada di bagian kepala disk, sementara salinan cadangan, GPT sekunder, di tempatkan di bagian akhir disk. Sebuah GPT menggunakan checksum untuk mendeteksi kesalahan dan kerusakan pada header GPT dan tabel partisi.
Top comments (0)