DEV Community

Cover image for Kebakaran hutan yang meresahkan, harus segera diantisipasi.
Nurlita Uswatun
Nurlita Uswatun

Posted on

Kebakaran hutan yang meresahkan, harus segera diantisipasi.

Hutan memiliki peran penting bagi kehidupan semua makhluk hidup. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki julukan "paru-paru dunia" karena Indonesia memiliki banyak hutan, tetapi sekarang julukan itu hanya menjadi kenangan manis yang sulit dikembalikan karena kasus kebakaran hutan di Indonesia yang makin meningkat. Kebakaran hutan di Indonesia menjadi bencana regional dan global karena kabut asap dan gas hasil pembakaran menjalar ke negara yang berbatasan dengan Indonesia.

Kebakaran hutan merupakan salah satu bencana yang menyebabkan banyak kerugian dalam berbagai aspek kehidupan. Kebakaran hutan menyebabkan banyak kerugian meliputi kerugian dalam aspek sosial dan budaya, kerugian dalam aspek keuangan atau ekonomi, kerugian dalam aspek kesehatan, dan kerugian kerusakan lingkungan hidup. Sehingga, kebakaran hutan tidak hanya merusak ekosistem yang ada di hutan, namun juga merusak lingkungan disekitar hutan beserta aktivitas makhluk hidup disekitar hutan. Kebakaran hutan merupakan masalah serius dan dapat memberikan dampak yang besar jika tidak segera ditangani, karena kebakaran hutan akan sangat cepat meluas dan tidak terkontrol.

Image description

Kebakaran hutan disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam dan kesengajaan manusia. Penyebab alami kebakaran hutan adalah musim kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Selain itu, kesengajaan manusia menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan seperti illegal logging, membuang puntung rokok sembarangan, dan pembukaan lahan. Selain itu, penegakan hukum dalam pengelolaan lingkungan saat ini sulit dilakukan karena sulitnya menetapkan dan menetapkan standar baku kerusakan lingkungan. Selama berbagai ketentuan Undang-Undang Kehutanan tentang kebakaran hutan disetujui oleh pejabat yang berwenang, larangan kebakaran hutan Undang-Undang Kehutanan sebenarnya dapat dicabut untuk tujuan khusus, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan kebakaran yang memadai agar dapat mencegah kebakaran hutan yang dikhawatirkan akan terjadi setiap tahun.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadi kebakaran hutan yang lebih luas yaitu dengan aplikasi pendeteksi kebakaran hutan. Melalui aplikasi ini, akan memudahkan perhutani dan warga sekitar untuk mengantisipasi kabakaran hutan yang terjadi karena dalam aplikasi ini akan diberikan informasi terkait tanda-tanda kebakaran hutan dan antisipasi awal dalam menanggulangi kebakaran hutan. Aplikasi ini nantinya akan dihubungkan dengan satelit terkait titik cuaca dan titik api serta dihubungkan dengan beberapa layanan terkait pengantisipasian dan penanggulangan kebakaran hutan dari layanan panggilan realtime untuk pemadam kebakaran, SAR, BMKG, kepolisian dan lembaga terkait yang menangani kebakaran hutan. Ide aplikasi ini layak untuk dikembangkan karena banyak kebermanfaatan yang didapat sebagai langkah awal untuk pencegahan kebakaran hutan. Aplikasi ini nantinya akan memiliki fitur realtime tracking live location GPS yang akan memudahkan mentracking lokasi secara tepat apabila pelapor kurang mengetahui alamat lengkap daerah tersebut, sehingga membantu proses pengantisipasian kebakaran hutan yang lebih cepat.

Dengan aplikasi yang diberi nama "Ankabut" (antisipasi kebakaran hutan) diharapkan dapat menangani kebakaran hutan secara cepat dan tepat. Pengguna aplikasi, terutama warga yang berada di sekitar hutan dapat dengan mudah dan cepat dalam melakukan pengaduan kepada pihak berwajib serta memberikan rasa aman, nyaman, dan waspada bagi warga yang berada di sekitar hutan dengan mudahnya pengaksesan bantuan siaga terkait kebakaran hutan. Dan pihak yang berwajib akan dapat dengan segera mendatangi lokasi kejadian agar segera ditaggulangi kebakaran yang terjadi. Harapan terbesar dari aplikasi ini yaitu dapat mengurangi angka kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia agar tercipta lingkungan yang kondusif dan dapat mengembalikan citra Indonesia kembali sebagai “paru-paru dunia”.

Artikel dibuat oleh Nurlita Uswatun Khasanah - Internship Komatik SRD 2022

Top comments (0)