DEV Community

Ragil Pamungkas
Ragil Pamungkas

Posted on

Krealogi — UX Case Study Simple CRM (Customer Relationship Management)

Krealogi — UX Case Study Simple CRM (Customer Relationship Management)

Logo Krealogi

Hi!

Pada kesempatan kali ini saya akan mengulas sedikit UX Case Study aplikasi Krealogi untuk platform Android. Untuk UX Case study yang saya bahas pada artikel kali ini berfokus untuk fitur Simple CRM (Customer Relationship Management) pada aplikasi Krealogi yang akan dikembangkan. Untuk UI/UX case study kali ini saya kerjakan bersama beberapa rekan saya, mereka adalah; Nazri Adlani, Reynald Sapoetra, Noor Saadah.

Disclaimer

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Krealogi.

The Problem

Krealogi memiliki tiga tipe user yakni Vendor, Producer dan juga Seller. Vendor dan Seller merupakan pengguna yang ingin melakukan penjualan produk anyaman melalui platform Du Anyam dan platform online lainnya. Sedangkan Producer adalah pelaku produksi. Lalu, bagaimana aplikasi ini bekerja?

  • Vendor ataupun Seller dapat mengakses fitur-fitur yang membantu vendor dalam melakukan pencatatan terkait proses usahanya berupa: pencatatan pesanan masuk, perencanaan produksi, pencatatan keuangan, dan pencatatan inventori.

  • Vendor ataupun seller dapat melakukan monitoring terhadap proses bisnisnya sesuai dengan data-data yang mereka catat berupa: pesanan masuk, rencana produksi, catatan keuangan, maupun ketersediaan barang di gudang.

  • Seller ataupun Vendor dapat mendapatkan permintaan penawaran (request of quotation) pesanan dari Du Anyam dan dapat memberikan respon terkait kesediaannya

  • Vendor atau Seller, pengguna aplikasi Krealogi bisa mengalokasikan pengerjaan pesanan ke Desa / Kelompok dan Pengrajin di setiap Desa

Problem pada aplikasi Krealogi adalah Saat ini Krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional mereka, membuat strategi dan menjaga alur operasional mereka. Salah satu fitur yang akan dikembangkan adalah Simple CRM.

Solution

Kami melakukan UI/UX design untuk fitur Simple CRM yang akan dikembangkan oleh krealogi berdasarkan data yang diberikan oleh pihak krealogi dan hasil riset kami. Hasil yang kami peroleh adalah sebuah UI/UX design serta prototype untuk fitur Simple CRM. Sehingga pengguna dapat melakukan follow-up terhadap client yang melihat atau client yang pernah melakukan order untuk produk yang mereka miliki.

My Role

Pada UX case study kali ini peran saya sebagai anggota yang ikut berpartisipasi dalam setiap proses pada design thinking ketika melakukan UI/UX Design hingga testing.

Design Process

Metode yang kami gunakan pada UX case study kali ini adalah Design Thinking.

1 — Emphatize

Pada tahap ini kami menggali informasi untuk mengetahui lebih lanjut kebutuhan dari krealogi dan user. Dari Krealogi telah menyediakan informasi user yang menjadi target.

Informasi Profil pengguna:

Gender : Tidak spesifik
Umur : Semua umur
Profesi : Pemilik usaha kecil, mikro, ultra mikro
Rentang Geografis : Tidak Spesifik

Berdasarkan informasi yang kami peroleh kemudian kami melakukan brainstorming untuk menemukan pain points sebagai berikut

Pain Points

Berdasarkan pain points yang kami list masih terdapat beberapa yang dapat di kelompokan.

2 — Define

Define merupakan tahapan dimana kami akan mengelompokkan setiap pain points yang ada menjadi sebuah Affinity Diagram, sehingga kami dapat lebih mudah mengetahui apa yang dibutuhkan serta permasalah apa yang harus kami selesai.

Affinity Diagram

Berdasrakan Affinity Diagram dapat diketahui beberapa masalah utama yang perlu segera diselesaikan dengan membuat How-might we, yaitu:

How Might We

3 — Ideate

Berdasarkan hasil dari how might we yang telah ada kamu melakukan voting untuk fitur apa yang akan kami kerjakan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan barinstorming untuk solution dari how-might we tersebut, antara lain

  • Mempermudah pengguna (seller & vendor) dalam proses memanage dan memonitoring customer

  • mempermudah vendor/seller dalam menganalisa market dan trend

  • Mempermudah pengguna (seller & vendor) dalam proses memanage dan memonitoring produk

Solution Idea berdasarkan How-Might We

Berdasarkan solusi yang telah ada, kami melakukan pengelompokan dan mennetukan urutuan prioritas sebagai berikut:

Prioritization Idea

Berdasarkan Prioritization Idea kami melakukan crazy 8’s yang menghasilkan beberapa gambaran terhadap CRM seperti berikut:

Crazy 8's

Setelah selesai melakukan crazy 8’s bersama tim, kami melakukukan pembuatan user flow. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembuatan UI Design dan alur aplikasi serta protoype dari aplikasi.

User Flow

4 — Prototyping

Pada tahap ini kami akan membuat sebuah prototype dari fitur CRM berdasarkan hasil dari tahap-tahap sebelumnya. Pertama, kami akan membuat wireframe, pada pembuatan wireframe kami mengacu pada user flow pada tahap 3. Setiap orang dari tim akan membuat wireframe kemudian kami akan melakukan voting untuk memilih berdasarkan wireframe mana yang akan kami adopsi ke UI Design. Berikut adalah hasil dari Wireframe yang memiliki voting paling banyak.

Wireframe

Vote Result

Setelah melalui proses pembuatan wireframe, selanjutnya kami melakukan pembuatan UI style guide untuk memudah kami ketika membuat UI Design, dan design terlihat konstan. Berikut adalah hasil pembuatan UI Style guide:

Color Stayle

Krealogi Purple Theme

Warna dari Typography

Text style

Text Input dan dropdown

Selanjut setelah selesai dengan pembuatan UI style guide kami melakukan pembuatan UI Design, setelah UI Design Selesai, kami melakukan pembuatan Protoype berdasarkan UI Design, dan user flow yang ada. Berikut adalah hasil dari Prototype kami:

Klik untuk melihat protoype apps yang kami buat

Pada prototype ini kami memasukan bebreapa menu dan user flow, antara lain

  • Log in

  • Menu Perfomance

  • Menu Help/bantuan

5 — Testing

Pada tahap ini kami melakukan pengujian terhadap prototype yang telah kami buat kepada user, hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada yang perlu kami tingkatkan sebelum dilakukan hand-over UI design ke tim developer

Kriteria Responden

  • Berusia 18–55 tahun

  • Gender tidak spesifik

  • Memiliki usaha kecil, mikro, atau ultra mikro

  • Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia

  • Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language

  • Mempunyai artikulasi yang baik dalam berkomunikasi

  • Memiliki tingkat pemahaman teknologi yang baik

  • Dapat mengoperasikan komputer atau smartphone dengan baik

Skenario Riset

  • Introduction

  • Q&A Session

  • 1st Usability Testing Session (Login & Register)

  • 2nd Usability Testing Session (menu Performa)

  • 3rd Usability Testing Session (mencetak report)

  • 4th Usability Testing Session (mencari bantuan)

  • Q&A session tentang usability aplikasi dan Single Ease Question session

User Persona

  • Nama: Rizky Febriani

  • Usaha: Memiliki UMKM percetakan dan makanan ringan di Banjarmasin

  • Usia: 28 tahun

Background

Rizky lebih banyak menggunakan cara manual dalam proses bisnisnya seperti pencatatan keuangan dan pesanan, dengan menggunakan Ms. Excel atau buku. Dalam bisnisnya, Rizky sulit mengetahui varian mana yang paling laku diantara varian lain, selain itu sulit memprediksi jumlah dan kapan customer akan repeat order.

Research Findings

  • User merasa desain tampilan yang ditawarkan simple elegant dan warnanya menarik

  • Pada fitur Performa, user merasa tampilan yang diberikan sudah mudah dipahami, praktis dan mudah digunakan.

  • Pada fitur cetak report, user juga sudah cukup memahami fungsi fitur yang telah disediakan.

  • Pada halaman Bantuan, tampilan terasa monoton.

Usability Metrics

Untuk mengukur metrics pada tahap testing ini kami menggunakan usability metrics **Single Ease Question **dengan hasil sebagai berikut

Hasil Usability MetricsSEQ Score, Greener is better.

Kesimpulan

  • Desain yang ditawarkan sudah cukup memenuhi kebutuhan dari pengguna terkait Simple CRM.

  • Berdasarkan SEQ, aplikasi sudah cukup mudah digunakan dengan nilai 6

  • Perlu diadakan iterasi dari yang telah dilakukan sekarang untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi.

Rekomendasi

  • menambahkan fitur seperti cashflow, logistic and market place integration, serta integrasi QR code atau barcode dalam inventory management

  • Meningkatkan kontras warna pada dropdown button ketika terpilih.

  • menambahkan fitur “kontak langsung customer” ke dalam aplikasi.

Akhir Kata

Proses Pembelajaran pada Skilvul dan DTS kali ini merupakan pengalaman yagn berharaga bagi saya. Memberikan pengalaman baru dan pandangan tentang bagaimana Tim UI/UX Designer melakukan proses UX rsearch sebelum di hand-over kepada tim developer.

Terima kasih saya ucapkan untuk teman-teman terbaik satu tim saya, Nazri Adlani, Noor Saadah dan reynald sapoetra, serta para rekan lainnya dan mentor saya Muhammad Luthfi.

Reposted from my medium:
https://medium.com/@sipamungkas

Top comments (0)