DEV Community

Dhimas Kirana
Dhimas Kirana

Posted on

Tutorial Membuat Staging Site WordPress

Halo teman-teman, pada tutorial kali ini saya akan share tutorial membuat staging site untuk WordPress. Buat teman-teman yang tidak tahu apa itu staging site, ikut aja tutorialnya.

Apa itu Staging Site?

Staging site merupakan website cloning dari website utama. Website cloning ini adalah website development yang berguna untuk uji coba sebuah fitur baru pada website, sebelum fitur baru tersebut di implementasikan pada website utama atau website production.

Jadi ininya dalam membuat staging site, kita duplikat semua file website dari core file systemnya beserta semua assets di dalamnya. Kalau di WordPress berarti semua file di dalam wp-content akan di copy juga.

Sebenarnya ada banyak plugin untuk membuat staging site ini. Bahkan penyedia web hosting juga mempunyai fitur untuk membuat staging site ini melalui cpanel.

Problem Staging Site

Tapi bayangkan kalian memiliki folder wp-content yang cukup besar, dan akan menghabiskan space web hosting kalian jika harus di duplikat untuk membuat staging site.

Nah di tutorial saya akan share cara membuat staging site yang mudah dan tentunya tidak menghabiskan space web hosting.

1. Migrasi Database

Hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah migrasi database. Backup terlebih dahulu database website kalian. Kalian bisa melalui proses backup melalui phpmyadmin atau plugin backup db.

Saya tidak merekomendasikan plugin apapun, karena semua plugin sama aja intinya untuk membackup database.

2. Replace URL Production dengan URL Staging

Setelah backup database, buka file sql database tersebut menggunakan code editor kemudian replace url website production dengan website staging. Simpan kembali file databasenya.

3. Backup Plugin dan Themes

Zip folder themes dan plugin di dalam wp-content, sehingga kalian tidak perlu download satu persatu plugin dan theme yang kalian gunakan di production.

4. Gunakan Versi Core WP yang Sama

Install WordPress menggunakan versi yang sama digunakan di production, kemudian copy paste plugin dan theme yang sudah di backup ke folder wp-content

5. Import Database

Buat sebuah database staging, kemudian import file database yang sudah di replace url ke database staging.

6. Setup .htaccess

Nah disini kuncinya supaya asset website di load dari web production. Ubah url websiteproduction.com dengan alamat website prodution kalian. Nah ini secara keseluruhan .htaccess beserta rewrite rule dari WordPress.



# BEGIN WordPress
<IfModule mod_rewrite.c>
RewriteEngine On
RewriteBase /

# If images not found on development site, load from production
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteRule ^wp-content/uploads/[^/]+/.+\.(jpe?g|jpg|png|gif)$ https://websiteproduction.com/$0 [R=302,L]

RewriteRule ^index\.php$ - [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]

</IfModule>
# END WordPress


Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Sampai sini seharusnya website staging anda sudah berjalan dengan baik. Kalau menemui kendala silahkan post di kolom komentar ya.

Selamat mencoba.

Top comments (0)