DEV Community

Faaza Mumtaza Kirom
Faaza Mumtaza Kirom

Posted on

Belajar Laravel (folder structures & Laravel Brezee)

Laravel Folder Structures
Ketika memulai sebuah proyek Laravel, salah satu hal pertama yang akan kamu perhatikan adalah struktur folder yang terorganisir dengan baik. Setiap folder memiliki fungsinya masing-masing dan membantu menjaga aplikasi tetap modular dan terstruktur. Berikut penjelasan dari folder-folder penting dalam Laravel:

1. app/
Folder ini berisi seluruh logika aplikasi. Di sinilah model, controller, middleware, dan file penting lainnya berada.

  • Console/: Menangani perintah artisan khusus.
  • Exceptions/: Berisi kelas untuk menangani error atau exception.
  • Http/:
  • Controllers/: Tempat di mana controller berada, menghubungkan logika antara model dan view.
  • Middleware/: Tempat menyimpan middleware yang memfilter request sebelum masuk ke aplikasi.
  • Requests/: Berisi validasi request data dari pengguna.
  • Models/: Tempat menyimpan model database aplikasi.

2. bootstrap/
Berisi file untuk mengatur bootstrapping framework seperti app.php. Folder ini juga menyimpan cache yang dibutuhkan oleh aplikasi selama runtime.

3. config/
Folder ini berisi semua file konfigurasi aplikasi seperti app.php, database.php, dan lainnya. Semua pengaturan aplikasi seperti timezone, koneksi database, dan lainnya ditentukan di sini.

4. database/
Berisi file terkait database seperti migration, seeding, dan factory.

  • Migrations/: Digunakan untuk mengatur skema database, membuat, mengubah tabel.
  • Factories/: Digunakan untuk membuat data palsu (dummy data) untuk pengujian.
  • Seeders/: Digunakan untuk memasukkan data awal atau default ke dalam database.

5. public/
Ini adalah root direktori publik dari aplikasi Laravel. Semua file yang dapat diakses publik seperti file JavaScript, CSS, gambar, dan index.php yang digunakan sebagai entry point aplikasi Laravel berada di sini.

6. resources/
Berisi file frontend seperti view dan assets (CSS, JS).

  • views/: Berisi file view Blade (template engine Laravel) yang digunakan untuk menampilkan halaman HTML.
  • lang/: Berisi file untuk mendukung fitur multi-bahasa (localization).
  • css, js/: Digunakan untuk menyimpan asset CSS dan JavaScript.

7. routes/
Berisi semua file untuk mendefinisikan rute atau URL dari aplikasi.

  • web.php: Berisi rute yang digunakan oleh aplikasi berbasis web.
  • api.php: Berisi rute yang digunakan untuk aplikasi berbasis API.

8. storage/
Digunakan untuk menyimpan file yang dihasilkan aplikasi seperti log, file yang di-upload, dan cache.

  • logs/: Menyimpan file log.
  • framework/: Menyimpan cache framework seperti cache sesi.
  • app/: Tempat untuk menyimpan file aplikasi yang tidak boleh diakses oleh publik.

9. tests/
Folder untuk menyimpan semua file pengujian (testing) aplikasi menggunakan PHPUnit.

10. vendor/
Ini adalah folder di mana semua dependency pihak ketiga disimpan yang dikelola oleh Composer.

Laravel Breeze

Laravel Breeze adalah starter kit autentikasi yang minimalis dan sederhana. Breeze menawarkan implementasi yang siap digunakan untuk proses registrasi, login, reset password, serta verifikasi email. Breeze cocok untuk mereka yang ingin memulai dengan setup autentikasi tanpa menggunakan package yang kompleks seperti Laravel Jetstream.

Fitur Utama Laravel Breeze:

  1. Autentikasi Dasar: Breeze menyediakan rute, controller, dan view yang siap digunakan untuk login, registrasi, dan manajemen user.
  2. Frontend Minimal: Menggunakan Blade sebagai templating engine dengan sedikit menggunakan Tailwind CSS untuk styling yang minimalis.
  3. API-ready: Breeze juga menyediakan opsi untuk menggunakan API Token Autentikasi.

Tutorial Instalasi Laravel Breeze
Berikut adalah langkah-langkah untuk menginstal dan menggunakan Laravel Breeze:

1. Install Laravel
Pertama, pastikan kamu sudah menginstall Laravel. Jika belum, install Laravel dengan perintah berikut:

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel laravel_breeze_project
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

2. Install Laravel Breeze
Setelah Laravel terinstall, kamu bisa langsung menambahkan Breeze menggunakan Composer:

composer require laravel/breeze --dev
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

3. Jalankan Breeze Install Command
Setelah package Laravel Breeze berhasil di-install, jalankan perintah berikut untuk menginstal file Breeze:

php artisan breeze:install
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Kamu akan ditanya apakah ingin menginstal Breeze dengan Stack Inertia atau API-ready. Pilih sesuai kebutuhan. Jika kamu memilih opsi default, kamu akan mendapatkan file yang sudah dikonfigurasi dengan Blade view.

4. Install NPM Dependencies
Laravel Breeze menggunakan Tailwind CSS dan beberapa dependensi frontend lain, jadi kamu harus menginstall package frontend:

npm install && npm run dev
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

5. Migrasi Database
Jalankan migrasi untuk membuat tabel users dan tabel autentikasi lain yang dibutuhkan oleh Breeze:

php artisan migrate
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

6. Jalankan Aplikasi
Setelah semua langkah di atas selesai, jalankan aplikasi Laravel dengan perintah:

php artisan serve
Enter fullscreen mode Exit fullscreen mode

Sekarang kamu bisa membuka aplikasi di browser pada http://localhost:8000, dan kamu akan melihat form login serta registrasi yang disediakan oleh Laravel Breeze.
Dengan mengikuti tutorial di atas, kamu sudah siap menggunakan Breeze sebagai autentikasi dasar di aplikasi Laravel-mu.

Top comments (0)