DEV Community

Cover image for Desa Kemuning yang Angker: Misteri di Balik Keindahan Alam
Heni Nurul
Heni Nurul

Posted on

Desa Kemuning yang Angker: Misteri di Balik Keindahan Alam

Desa Kemuning yang Angker: Misteri di Balik Keindahan Alam
Desa Kemuning, yang berada di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dikenal sebagai destinasi wisata alam yang memukau. Hamparan kebun teh, udara sejuk, dan pemandangan pegunungan membuat banyak wisatawan datang untuk melepas penat. Tapi, di balik keindahan itu, Desa Kemuning juga menyimpan kisah-kisah mistis yang membuat bulu kuduk meremang. Banyak yang percaya, desa ini adalah tempat di mana dunia nyata dan dunia gaib bertemu.

  1. Jembatan Kemuning: Penampakan Wanita Berbaju Merah Salah satu tempat yang paling sering disebut angker oleh warga dan pengunjung adalah Jembatan Kemuning. Terletak di atas sungai dengan latar belakang perbukitan, jembatan ini memang tampak biasa saja di siang hari. Namun saat malam tiba, suasana berubah drastis.

Banyak orang mengaku melihat penampakan wanita berbaju merah yang berdiri di pinggir jembatan. Ia menatap kosong ke arah sungai. Beberapa sopir ojek dan warga desa yang lewat malam hari bahkan pernah diikuti oleh sosok tersebut hingga ke ujung jalan. Konon, sosok itu adalah arwah perempuan yang bunuh diri karena patah hati puluhan tahun lalu, dan hingga kini masih bergentayangan.

  1. Hutan Pinus Kemuning: Tersesat dan Suara Misterius Hutan pinus yang membentang di area perbukitan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tapi siapa sangka, di balik keindahan dan ketenangan alamnya, hutan ini juga dikenal sebagai tempat yang angker.

Beberapa pengunjung melaporkan pengalaman aneh seperti suara gamelan dari dalam hutan, tawa anak kecil padahal tidak ada siapa-siapa, hingga aroma dupa yang muncul tiba-tiba. Bahkan ada yang merasa berputar-putar di jalur yang sama berjam-jam meskipun peta menunjukkan mereka berada di jalur yang benar. Warga menyebut tempat ini sebagai “alas peteng”—hutan yang dikuasai makhluk tak kasat mata.

  1. Rumah Kosong Tua di Tengah Desa Di tengah Desa Kemuning terdapat sebuah rumah tua tak berpenghuni yang sudah dibiarkan terbengkalai puluhan tahun. Konon, rumah itu milik seorang dukun sakti yang menghilang secara misterius tanpa jejak.

Warga sekitar sering mendengar suara ketukan, tangisan, bahkan suara orang berbicara dari dalam rumah pada malam hari. Meski sudah kosong, lampu rumah itu kadang menyala sendiri, padahal tidak ada aliran listrik. Tidak ada yang berani mendekat, apalagi masuk, tanpa izin sesepuh desa.

  1. Pantangan dan Hari-Hari Sakral Warga Desa Kemuning sangat memegang teguh adat dan pantangan. Beberapa di antaranya adalah:

Tidak boleh bersiul di malam hari, terutama di area hutan.

Tidak boleh menyebut nama hewan buas secara langsung di lokasi tertentu.

Tidak boleh mengambil apapun dari sungai tanpa meminta izin secara batin.

Hari-hari tertentu seperti malam Jumat Kliwon dan malam Suro dianggap sebagai waktu di mana aktivitas makhluk halus meningkat. Pada hari-hari itu, warga biasanya mengadakan ritual ruwatan desa, membakar kemenyan, dan memanjatkan doa untuk keselamatan bersama.

Antara Keindahan dan Keangkeran
Desa Kemuning adalah contoh nyata bagaimana alam yang indah bisa menyatu dengan dunia mistis yang tak terlihat. Bagi sebagian orang, ini hanyalah cerita rakyat. Namun bagi masyarakat setempat, semua kisah itu nyata dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Jika kamu berkunjung ke Desa Kemuning, nikmatilah keindahannya, hiruplah udara segarnya, tapi jangan lupakan satu hal: selalu jaga sikap dan hormatilah yang tak terlihat. Sebab di tempat seperti ini, keberadaan makhluk halus bukan sekadar legenda.

Top comments (0)