DEV Community

Cover image for Jayawijaya yang Angker: Misteri dari Puncak-Puncak Langit Papua
Heni Nurul
Heni Nurul

Posted on

Jayawijaya yang Angker: Misteri dari Puncak-Puncak Langit Papua

Jayawijaya yang Angker: Misteri dari Puncak-Puncak Langit Papua
Kabupaten Jayawijaya, yang terletak di jantung Pegunungan Tengah Papua, adalah tanah yang megah dan penuh pesona. Gunung-gunung tinggi, lembah yang subur, serta tradisi adat yang masih kuat menjadikan wilayah ini kaya akan budaya dan alam. Namun di balik keindahannya, Jayawijaya juga menyimpan berbagai kisah mistis yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Bagi masyarakat lokal, wilayah ini bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga ruang sakral yang dihuni oleh roh leluhur dan makhluk gaib penjaga alam. Banyak tempat yang dianggap angker dan tidak boleh dilanggar sembarangan, karena bisa mengundang petaka.

  1. Lembah Baliem: Keindahan yang Diselimuti Aura Gaib Lembah Baliem dikenal sebagai pusat budaya suku Dani. Di balik keramahan masyarakatnya, lembah ini juga disebut-sebut memiliki banyak titik yang tidak boleh dilanggar.

Beberapa kisah yang beredar meliputi:

Penampakan sosok pria tinggi besar berkulit hitam legam yang muncul tiba-tiba di pinggir sungai.

Suara genderang perang terdengar dari kejauhan, padahal tidak ada acara adat.

Orang-orang yang hilang secara misterius ketika masuk ke dalam hutan tertentu tanpa izin tetua adat.

Menurut kepercayaan masyarakat, ada tempat-tempat tertentu yang menjadi wilayah roh nenek moyang, dan jika dilanggar bisa menyebabkan kesurupan atau sakit misterius.

  1. Gunung Trikora: Kawasan Sakral di Atas Awan Gunung Trikora, puncak tertinggi ketiga di Indonesia, berada di wilayah Jayawijaya. Pendaki dan peneliti yang datang ke gunung ini tak jarang mengalami peristiwa aneh.

Beberapa cerita menyebutkan:

Kabut tebal yang datang secara tiba-tiba, disertai suara langkah kaki tak kasat mata.

Pendaki yang “diputar” jalannya hingga kembali ke tempat semula.

Penampakan bayangan manusia yang berdiri di puncak tebing saat fajar, namun menghilang dalam sekejap.

Menurut mitos lokal, puncak-puncak tinggi adalah tempat para arwah bersemayam, dan tidak boleh sembarangan diinjak tanpa membawa persembahan.

  1. Goa Angker di Distrik Kurulu Di daerah Kurulu, terdapat sebuah goa tua yang dipercaya sebagai tempat pertapaan tokoh sakti dari zaman dahulu. Goa ini jarang dikunjungi karena masyarakat percaya tempat itu dijaga oleh makhluk halus.

Ciri-ciri keangkeran goa ini:

Suara lolongan dari dalam goa saat malam hari.

Hewan ternak yang enggan mendekat.

Beberapa orang yang masuk tanpa izin tetua adat mengalami sakit mendadak atau tidak sadarkan diri.

Masyarakat setempat menyebut tempat itu sebagai “Wamena Na Balien”—tempat yang dilindungi roh roh besar.

  1. Kisah Suku-Suku Gaib di Pedalaman Salah satu kisah paling melegenda di Jayawijaya adalah tentang adanya suku gaib yang hidup di dalam hutan-hutan lebat Pegunungan Tengah. Suku ini tidak bisa dilihat oleh sembarang orang dan hanya menampakkan diri kepada mereka yang “dipilih”.

Orang-orang yang pernah tersesat di hutan melaporkan melihat:

Kampung kecil yang tidak ada dalam peta.

Penduduk berkulit sangat cerah dengan pakaian dari daun berkilau.

Suara nyanyian merdu dalam bahasa yang tak dikenal.

Cerita ini menjadi bagian dari misteri Jayawijaya yang hingga kini belum terpecahkan secara logis.

Menghormati Alam, Menghormati Roh
Bagi masyarakat Jayawijaya, alam bukan hanya tempat tinggal—tetapi juga rumah bagi para leluhur dan roh penjaga. Oleh karena itu, siapa pun yang datang ke wilayah ini harus menjaga sikap, berbicara dengan sopan, dan mengikuti aturan adat setempat.

Mereka percaya, siapa yang berlaku sembrono bisa mengalami nasib buruk—dari tersesat hingga diikuti makhluk halus yang tidak terlihat.

Penutup: Jayawijaya, Tanah yang Tak Hanya Indah, Tapi Juga Sakral
Jayawijaya bukan hanya destinasi alam yang luar biasa, tetapi juga wilayah penuh nuansa spiritual yang kuat. Kisah-kisah angker dari puncaknya hingga lembah-lembah terdalam menjadi bukti bahwa Papua adalah tanah yang dijaga bukan hanya oleh manusia, tetapi juga oleh kekuatan-kekuatan tak kasat mata.

Jika kamu berani menjelajah Jayawijaya, ingatlah: selalu ucapkan permisi, dan hormati mereka yang tidak terlihat.

Top comments (0)