Salah satu database SQL yang cukup populer saat ini adalah PostgreSQL. Didukung perkembangan bahasa pemrograman yang cukup tinggi, baik ragam dan jenisnya, penggunaan berbagai macam database mendapatkan pengaruh juga. Hal ini menuntut para software developer untuk dapat menggunakannya. Bersamaan dengan itu, tuntutan untuk melakukan instalasi juga harus dikerjakan.
Keberadaan docker menjadi opsi anti ribet untuk melakukan instalasi serta menggunakannya. Sehingga bekal yang harus dimiliki oleh para developer cukup docker saja di lokal komputer masing-masing. Spesifik akan dibahas seputar cara menjalankan PostgreSQL pada docker, berikut tools yang mendukung untuk menggunakannya sebagai software developer.
Persiapan awal
Pada tahap ini perlu dipastikan untuk memiliki pengetahuan terkait docker, khususnya docker compose, dikarenakan akan terdapat code/script yang membutuhkan pengalaman di dalamnya. Termasuk tools yang akan direkomendasikan akan berupa aplikasi yang dijalankan menggunakan docker dan yang ada di luar dan memerlukan instalasi tersendiri tanpa docker. Berikut tahapan-tahapannya:
- Membuat direktori aplikasi untuk mengelola
codeyang selanjutnya akan memudahkan proses menjalankanPostgreSQL.
mkdir <direktori-projek> && cd <direktori-projek>
- Membuat file docker compose dengan nama
docker-compose.yamlseperti berikut:
version: '3.8'
services:
pgsql:
container_name: pgsql-app
image: 'postgres:latest'
ports:
- '${DB_PORT:-5432}:5432'
environment:
POSTGRES_DB: '${DB_NAME}'
POSTGRES_USER: '${DB_USER}'
POSTGRES_PASSWORD: '${DB_PASSWORD}'
volumes:
- './data:/var/lib/postgresql/data'
restart: always
Susunan code tersebut memiliki acuan pada situs docker hub berdasarkan image (postgres) yang akan digunakan. Penggunaan options dijelaskan detail pada halaman masing-masing image.
- Menambahkan file
envuntuk mengisikan value yang akan digunakan pada saat menjalankan docker compose. Lalu menyesuaikan isi berupa value-value berdasarkan kebutuhan yang diperlukan.
- (Opsional) Menggunakan
adminersebagai database tools untuk melakukn query dan transaksi lainnya terkaitPostgreSQL. Pada file docker compose perlu ditambahkan service tambahan untukadminerdi bawahpostgresseperti berikut:
adminer:
container_name: adminer-app
image: adminer
ports:
- '${ADMINER_PORT:-8000}:8080'
restart: always
depends_on:
- pgsql
- Menjalankan perintah
dockeruntuk menjalankanPostgreSQLdanadmineryang telah diatur sebelumnya dengan perintah:
docker-compose up -d
- Memastikan service-service telah berjalan sesuai dengan pengaturan di dalam file docker compose dengan perintah:
docker ps
- Untuk memberhentikan service yang telah dijalankan menggunakan perintah berikut:
docker-compose down
Uji lapangan
Setelah menjalankan perintah docker, dapat dipastikan bahwa PostgreSQL dan adminer dapat digunakan di lokal komputer. adminer dapat diakses melalui browser di sini dengan port menyesuaikan pada file .env. Menyesuaikan juga value-value yang diisikan ke dalam form berdasarkan pada file .env. Berikut hasil capture dari penggunaannya di browser:
Lalu query dan transaksi database lainnya dapat dilakukan melalui halaman adminer tersebut. Termasuk membuat table, menambahkan record ke dalam table, menghapus record dari dalam table, dan lainnya. Berikut tampilan beberapa proses transaksi database yang dapat dilakukan:
Membuat sebuah table dengan nama user beserta kolom-kolomnya.
Hasil table-nya akan menjadi seperti berikut:
Terdapat tools lain yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen database yaitu Dbeaver. Diperlukan untuk melakukan instalasi di lokal komputer sebelumnya. Dbeaver lebih nyaman digunakan dan user friendly karena lebih lengkap fiturnya. Selebihnya masih terdapat banyak tools lain untuk dapat melakukan manajemen database. Yang disebutkan pada tulisan ini adalah yang pernah digunakan.
Berikut penampakan konfigurasi pada Dbeaver yang selanjutnya transaksi database dapat dilakukan. Jangan lupa untuk menyesuaikan value-value berdasarkan file .env.
Penutup
Selain dikenal lebih stabil dikalangan database SQL, tidak sulit juga dalam penggunaannya untuk PostgreSQL. Jika sebelumnya pernah menggunakan MySQL, Oracle, seharusnya tidak akan kesulitan dalam penggunaan PostgreSQL. Source code terkait artikel kali ini dapat dicek di sini. Selanjutnya dapat diteruskan pada saat kebutuhan sebuah aplikasi untuk keperluan database SQL. Sekian.
Credits:
Image cover by Rodion Kutsaiev on Unsplash.Support me on:
saweria







Top comments (0)