Hallo world!
Pada postingan ini kita akan membahas gimana cara membedakan partisi LVM atau bukan. Pertama kita bisa menggunakan lsblk
tools. Jalankan perintah berikut
lsblk -o NAME,FSTYPE,SIZE,MOUNTPOINT
Jika outputnya ada LVM2_member
, berarti partisi itu dipakai LVM. tapi kalau langsung ext4
, xfs
, btrfs
, berarti bukan LVM.
Atau berikutnya bisa menggunakan pvdisplay
, jalankan perintah berikut
pvdisplay
Jika ada output (nama PV, VG, LV), berarti ada LVM, tapi jika kosong maka sistem tidak pakai LVM.
Oke selanjutnya kita akan bahas gimana cara resizenya. Kita samakan asumsi, disini saya ingin memperbesar partisi root dari 300GB ke 600GB. Sebelumnya saya sudah memperbesar size disknya via proxmox management web ui. Jadi seharusnya jika di cek dengan fdisk
akan ada perubahan size. Meskipun sizenya telah berubah tapi ini belum bisa di pakai. Karena jika di cek dengan df -h
size /
masih sama belum ada penambahan kapasitas. Ok, dari studi kasus di atas kita akan coba memperbesar kapasitasnya dan meminimalisir downtime. langsung saja ke caranya
Pastikan partisi root, cek dengan:
lsblk
Lihat mana yang dipakai untuk /
(root), pada kasus ini root berada di /dev/sda1
.
Lanjut resize partisi /dev/sda1, gunakan tool growpart, jika belum ada toolsnya install dulu:
apt install cloud-guest-utils -y
lalu jalankan
growpart /dev/sda 1
Itu akan memperbesar partisi /dev/sda1
supaya sesuai dengan ukuran disk baru (600GB)
Setelah resize partisi baru kita resize filesystem, jika filesystem kita ext4
, maka jalankan
resize2fs /dev/sda1
Tapi jika filesystem kita xfs
, maka jalankan:
xfs_growfs /
Setelah sudah, selanjutnya cek hasil
df -h
Sekarang harusnya kapasitas root berubah jadi 600GB.
Ringkasnya:
- Proxmox GUI berhasil resize disk (600GB sudah terbaca).
- Ubuntu VM partisi root masih 300GB, harus di-extend manual dengan growpart + resize2fs.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Top comments (0)