Ketika kita bicara DevSecOps di sektor perbankan, sering kali orang langsung membayangkan tools canggih, pipeline otomatis, identik dengan hal yang cepat, dan security yang menyatu dengan development. Padahal, kenyataan di lapangan jauh lebih menarik: tantangan utamanya justru bukan teknologinya, melainkan human and process.
1. Culture dan Mindset Kolaborasi
Bank adalah organisasi besar dengan tim yang beragam—mulai dari developer, security, sampai operation. Membangun budaya kolaborasi antar tim bukan hal yang instan.
- Developer ingin cepat merilis fitur.
- Security ingin memastikan semua aman.
- Operation fokus pada stabilitas.
DevSecOps hadir untuk menyatukan itu semua.Tetapi, tantangannya adalah bagaimana membangun mindset bersama bahwa kecepatan, keamanan, dan stabilitas bisa berjalan seiring.
2. Support Manajemen
Salah satu faktor krusial adalah dukungan manajemen. Implementasi DevSecOps bukan sekadar inisiatif teknis, tapi transformasi organisasi. Tanpa support dari level manajerial, sulit menjaga transformasi implementasi DevSecOps.
Kabar baiknya, semakin banyak manajemen bank yang melihat DevSecOps sebagai investasi strategis, bukan sekadar tren IT. Dengan dukungan ini, tim teknis bisa lebih percaya diri melakukan eksperimen, memperbaiki proses, dan menghadirkan solusi yang nyata.
3. SOP yang Dinamis
Perbankan identik dengan prosedur yang ketat. Itu hal yang wajar—karena menyangkut regulasi dan keamanan data. Tetapi sekarang, tantangannya justru ketika SOP tidak lagi relevan dengan perkembangan teknologi saat ini.
Contohnya: approval berlapis yang dulu penting, kini justru bisa memperlambat delivery. Di era DevSecOps, kita perlu SOP yang adaptif—tetap memenuhi regulasi, tapi juga mendukung agility.
Beberapa bank sudah mulai melakukan pendekatan ini: menyusun SOP yang lebih singkat, berbasis risk-based approach, dan tentu saja tetap sesuai regulasi.
Implementasi DevSecOps di sektor perbankan memang tidak mudah, tapi juga penuh peluang. Tantangan budaya, dukungan manajemen, dan SOP bisa jadi batu sandungan—atau justru batu loncatan.
Kuncinya ada pada kolaborasi, komunikasi, dan komitmen untuk terus beradaptasi. Dengan itu, DevSecOps bisa benar-benar menghadirkan value: produk lebih cepat, lebih aman, dan lebih sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Bagaimana dengan pengalaman kalian di industri lain? Tantangan apa yang paling terasa ketika mencoba menerapkan DevSecOps?
AP
Top comments (0)