DEV Community

Nandan Ramdani
Nandan Ramdani

Posted on • Edited on

Jenis-Jenis Pola Komunikasi Antar Sistem Aplikasi

Dalam pengembangan perangkat lunak modern, cara aplikasi berkomunikasi sangat menentukan performa, skalabilitas, dan pengalaman pengguna. Tidak semua komunikasi dibuat sama; ada pola synchronous, asynchronous, real-time, dan batch. Memahami jenis-jenis komunikasi ini penting supaya sistem bisa berjalan efisien dan sesuai kebutuhan.


1. Request–Response (API berbasis HTTP/REST/GraphQL)

Pola komunikasi ini yang paling klasik dan banyak dipakai. Client mengirim request ke server, dan server mengembalikan response.

Contoh: REST API, GraphQL, JSON API.

Kelebihan:

  • Implementasi sederhana dan mudah dipahami.
  • Debugging relatif mudah karena alur komunikasi langsung.
  • Cocok untuk aplikasi CRUD atau web tradisional.

Kekurangan:

  • Synchronous: client harus menunggu response server sebelum bisa melanjutkan.
  • Kurang efisien untuk aplikasi real-time seperti chat atau notifikasi.

2. Event-Driven / Publish–Subscribe

Sistem ini jalan berdasarkan event. Satu sistem “menerbitkan” event, sistem lain yang berlangganan (subscriber) akan bereaksi.

Contoh: Kafka, AWS SNS/SQS.

Kelebihan:

  • Asynchronous: sistem tidak perlu menunggu proses selesai.
  • Cocok untuk aplikasi real-time, high-throughput, atau sistem terdistribusi.
  • Memudahkan decoupling antar komponen dan meningkatkan skalabilitas.

Kekurangan:

  • Arsitektur lebih kompleks dibanding request-response.
  • Debugging dan tracing event bisa lebih menantang.

3. Message Queue / Broker

Mirip event-driven, tapi fokus pada pengelolaan antrian pesan. Producer menaruh pesan ke queue, lalu consumer memproses pesan sesuai urutan.

Contoh: RabbitMQ, ActiveMQ, Amazon SQS.

Kelebihan:

  • Mendukung retry otomatis dan load balancing.
  • Memastikan pesan tidak hilang dan bisa diproses oleh beberapa consumer.
  • Cocok untuk proses batch atau sistem yang butuh reliabilitas tinggi.

Kekurangan:

  • Latency bisa lebih tinggi dibanding komunikasi langsung request-response.
  • Menambah layer tambahan yang perlu dikelola.

4. Streaming / Data Streaming

Data dikirim secara terus-menerus dalam bentuk stream, bukan per-request. Cocok untuk analitik real-time, monitoring, atau event logging.

Contoh: Kafka Streams, Apache Flink, AWS Kinesis.

Kelebihan:

  • Mendukung real-time processing.
  • Mudah diskalakan untuk volume data besar.
  • Ideal untuk big data atau aplikasi IoT.

Kekurangan:

  • Arsitektur lebih kompleks dan memerlukan monitoring yang baik.
  • Pemrosesan stateful perlu diperhatikan agar data konsisten.

5. WebSocket / Full-Duplex

Koneksi tetap terbuka antara client dan server, sehingga keduanya bisa saling bertukar pesan kapan saja.

Contoh: Chat apps, live feed, aplikasi trading, notifikasi real-time.

Kelebihan:

  • Real-time dan interaktif.
  • Client dan server bisa mengirim data tanpa perlu request tambahan.
  • Responsif untuk aplikasi yang membutuhkan update langsung.

Kekurangan:

  • Koneksi harus tetap hidup, sehingga penggunaan resource lebih tinggi.
  • Skalabilitas perlu perencanaan, terutama jika banyak pengguna.

6. Remote Procedure Call (RPC)

RPC memungkinkan client memanggil fungsi di server seolah-olah fungsi itu berada di lokal. Bisa berjalan synchronous maupun asynchronous.

Contoh: gRPC, Apache Thrift.

Kelebihan:

  • Cepat dan efisien, dengan dukungan tipe data ketat.
  • Cocok untuk komunikasi antar service internal.
  • Mengurangi overhead parsing data dibanding JSON REST.

Kekurangan:

  • Kurang fleksibel dibanding REST untuk lintas platform.
  • Integrasi dengan sistem berbeda bisa lebih rumit.

Ringkasan Pola Komunikasi

Pola Komunikasi Sifat Contoh Kelebihan Utama
Request–Response Sync REST, GraphQL Sederhana, mudah debug
Event-Driven / Pub–Sub Async Kafka, SNS/SQS Scalable, decoupled
Message Queue / Broker Async RabbitMQ, ActiveMQ Reliable, load-balanced
Streaming / Data Streaming Async / Real-time Kafka, Kinesis Real-time, scalable
WebSocket / Full-Duplex Real-time Chat apps, live feed Interaktif, langsung
RPC Sync/Async gRPC, Thrift Cepat, tipe data ketat
Batch Communication Scheduled / Offline ETL, Cron, SFTP Efisien untuk data besar

Kesimpulan

Memilih pola komunikasi yang tepat tergantung kebutuhan aplikasi:

  • Synchronous / Request–Response cocok untuk request langsung yang sederhana.
  • Asynchronous / Event-driven / Message Queue cocok untuk sistem terdistribusi dan real-time.
  • WebSocket atau Streaming cocok untuk interaktivitas tinggi dan data yang mengalir terus.
  • RPC efisien untuk komunikasi antar service internal.
  • Batch Communication cocok untuk pengiriman data besar secara periodik.

Memahami pola komunikasi ini membantu developer membangun sistem yang scalable, handal, dan sesuai kebutuhan bisnis.

Top comments (0)